Taliwang , 5 Februari 2021
PENGABDIAN YANG SEMPURNA
Karya : Hj. Endah Ekowati, S.Pd
Wati adalah seorang kepala sekolah yang baru dilantik di
awal pembelajaran di Sekolah pelosok desa kecamatan. Seperti biasa beliau
berangkat dari rumah pukul 06.00 agar sampai tujuan pukul 07.00. Sesampai di
sekolah sepi siswapun baru beberapa orang, padahal 07.30 siswa mulai masuk
kelas. Protokol kesehatan dilakukan beliau bersama staff TU dan pesuruh
sekolah. Teeeet teeeet teeeet bel berbunyi tanda masuk kelas, siswa berhamburan
masuk kelas.
Hal rutin yang dilakukan Ibu Wati sebagai Kepala sekolah dia
berputar mengelilingi seluruh gedung mulai dari TU terlihat dua orang Kepala TU
dan anggotax. Menuju kelas X IPS "Pelajaran apa ini ?" sambil melihat
dimana siswa masih asyik sarapan
"Bahasa Inggris ibu." jawab serentak siswa.
"Ok, jaga jarak yaa." pesan beliau sambik berlalu
tinggalkan kelas X IPS
Bu Wati sambil memperhatikan tempat sampah di kelas X IPA,
dia menyapa kelas tersebut
"Assalamualaikum Wr Wb."
"Walaikum Salam."jawab siswa kelas X IPA yang
sudah siap menerima transfer ilmu dari bu guru Bahasa Indonesia.
"Ditunggu ya bu gurunya, jaga jarak ya anak-anak."
pesan ibu Wati sambil berlalu.
Ibu Wati melanjutkan perjalanannya ke kelas XI IPS disini
menemukan siswa sedang sarapan juga. Beliau Photo kegiatan siswa kelas
tersebut.
"Pelajaran apa sekarang ?" tsnya ibu Wati
"Sejarah, bu guru." serentak siswa jawab
"Coba sampahnya di keluarkan dan dibuang di tempat
pejimbunan ngih." perintah ibu Wati.
"Siap ibu." jawab yang sedang piket hari itu.
Beliau melanjutkan di kelas XI IPA.Hal sama juga terlihay
disini, tidak ada guru siswa tiduran di lantai...sangat memperhatinkan.
"Ayo bangun, masih pagi tiduran."sambil tangannya
ambil sapu dan pukul kaki siswa yang tidur.
"Pelajaran apa sekarang?, cari gurunnya di ruang guru."
dengan nada marah.
"Siap ....ibu." kata ketua kelasnya.
Bu Wati sudah mulai emosi dan prihatin denfan kondisi
seperti ini tapi dia terus berlanjut mengunjungi kelas XII IPS, berharap lebih
baik. Tapi kenyataan yang sama terlihat, siswa masih sarapan dengan santainya
padahal 2 jam pelajaran sudah berlalu.
"Jam sekian kalian sarapan, hai guys waktunya belajar
ini." seru bu Wati menegur siswanya.
"Belum datang gurunya ibu, maaf". jawab salah satu
siswa yang sarapan.
Sambil marah bu Wati
"Cari gurunya sekarang ! Minta tugas. Jangan diam saja
action dong kalau ingin belajar." nasehat bu Wati
"Jaga jarak, pakai maskernya, cuci tangan pakai
sabun." pesan bu Wati
sambil melanjutkan perjalanan ke kelas XII IPA, beliau sudah
pesimis. Pasti juga ngak ada gurunya dalam hati, tapi Alhamdulilah suasana
hening dan patuh terlihat dari jauh siswa tertib. Bu Wati sambik intip ada guru
atau tidak,
"Alhamdulilah ibu, terima kasih atas dedikasinya
dannkomitmennya." ucap bu Wati berterima kasih.
Sambil tersenyum bangga dan bahagia bu Wati menyalami dan
minta penjelasan apa yang sedang dilakukan guru tersebut sehingga siswanya
patuh dan tertib.
"Kita sedang melakukan Ulangan harian ibu bos materi
Statistik." Jawab bu guru matematika Wajib kelas 12 IPA tersebut.
"Ok, lanjut ibu." sambil permisi
Dalam hati bu Wati bangga dan haru masih ada guru yang
memiliki dedikasi tinggi dan komitmen pada tugas.
Sampai di kantorx, bu wati mencoba berkomunikasi melalui WA
group sekolah tersebut. Sling sling photo siswa sedang sarapan muncul, terus
"Dari ujung ke ujung hanya satu kelas yg ada
gurunya..." tulis di WA berikutnya.
"Klas X IPS 2,ada bu." bela guru yang baru datang.
Bu Wati ketawa sendiri membaca pembelaan salah satu guru.
"Bapak/Ibu guru yang masih di kelas, dipersilahkan ke
ruang guru karena rapat akan segera dimulai." WA dari Wakil kepala
sekolah.
"Agendanya Apa ibu Waka ??? Mhn info." tanya salah
satu guru lain
"Pembentukan panitia PAS bu hajah. Kemarin sudah sy
share undangannya." jawab Wakasek
"👍👍👍."
jawab yang lain
Rapat berjalan sesuai jadwal, bu guru matematika yang juga
pengajar di salah satu SMP di desa tersebut. Dia kembali lagi ke SMA itu untuk
mengetahui isi rapat untuk mengetahui berapa jumlah soal yang harus dibuat dan
tugas apa yang akan dikerjakan nanti. Bu
Endah nama guru tersebut menghargai bahwa kedatangannya sangat diperlukan untuk
mengetahui apa yang terjadi dan keputusan apa yang harus dilakukan, tidak hanya
ditanyakan lewat WA group.
Penilaian Akhir Semester akan dilakukan pada tanggal 30 November
2020 – 5 Desember 2020, Selain itu diketahui jumlah soal untuk yang Exsakta PG
15 Essay 5 sedangkan non Exsakta PG 20 Essay 5 . Waktu yang diperlukan 1 jam (
60 menit).
Sebuah pengabdian sangatlah indah jika dilakukan dengan
IKhlas, Jujur dan sungguh-sungguh. Itulah Motto kabupaten yang di dengungkan di
tempat beliau ibu Wati IJS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar