Beranda

Lirik Lagu Mars PGRI

Berikut lirik lagu Mars PGRI menggunakan tempo di Marcia yang merupakan tempo semangat seperti yang banyak dipakai pada  lagu Mars https://www.youtube.com/watch?v=jzvsBnCdNMw

Mars PGRI 

PGRI abadi
tetap mempersatukan diri
Dengan nama nan sentosa
lahir negara kita
PGRI abadi
bernaung di bawah sang panji
Sinar surya nan merata
anggotanya bersama
Wahai kaum guru semua
bangunkan rakyat dari g’lita
Kita lah penyuluh bangsa
pembimbing melangkah ke muka
Insyaflah ‘kan kewajiban kita
mendidik mengajar p’tra putri
Kita lah pembangun jiwa
pencipta kekuatan negara
KUMPULAN PUISI 


Jam Dinding Alba

Jam dinding alba kesayangan abah tersenyum
Penuh ejekan membabi buta
Tak..tak..tak..berjalan cepat
Waktu pak peduli pada nestapa
Tetap berdetak mantap
Kini jam dinding mencela nasib
Aku terpana pada sang waktu
Satu..empat..tujuh..empat belas
Nafas mengiringi setiap hitungan
Hari - hari berganti
Namun hatu tak seperti pagi
Tanpa alasan tanpa kata
Kini jam berhenti
Pada titik ku tak bernadi
Waktu berkata "aku masih disini"
Menghias surgamu saat kau merebah
Lampu Philip

Matanya memandang dalam relung
Seakan ingin mencabik pengetahuanku
Akankah senyum menghentikanmu
Akankah dekapan mengubahmu
Cukup diam tanpa kata
Karena semua bertelinga
Tak perlu mengucap cinta
Karena kini hanya kita
Pada sepetak kamar berwarna jingga
Warna yang kau pilih mewakili jiwa

Dinding bersungut seakan terusik
Padamu..caramu..sosokmu
Menerjang semua strata kota
Lampu philip menyapaku dalam cahaya
Membuyarkan surga khayalan tentangmu
Kisah sepetak kamar saat nyaman rebahan

Meja Rias Informa

Meja rias informa kini tak terhias
Saat sang corona semakin bringas
Menghantarkanmu dalam dekap namun terbatas
Kala itu kamu hanya meringis manis
Berbalut baju biru lengkap tanda integritas
Rasanya ingin menahan dengan tangis
Aku..Kau..dan mimpi KUA

Melihatmu menjauh tanpa ragu
Hati berisik penuh pilu
Seakan tak akan lagi bertemu
Tak bisa menjamu di malam minggu
Hai kamu berbaju biru lihat aku
Yang kini mematung dan terpaku tanpamu
Aku..kau..tak KUA namun Darma

Tidurlah sayang merebahlah
Kini tak perlu lagi kamu gelisah
Berbahagialah di surga allah
Tanda cintamu tertulis manis " sayang tetaplah melangkah"
Aku..Kau..tanpa KUA
Hanya CINTA
Televisiku

Saat mata mulai terbuka
Dari rebahan semalam
Televisiku terus menghibur
Tanpa rasa lelah
Dengan suara - suara alunan islami
Dalam menyambut sang ramadan bulan penuh berkah
Surgaku adalah saat aku terus menyimak tausiah
Kata demi kata terucap merdu dari sang kyai
Menjadi ribuan inspirasi
Untuk memujaMu ya rabbi
Kisah sedih dan kisah senang
Silih berganti menginspirasi
Melupakan sejenak gaduh dunia disaat lockdown
Televisiku menghiburku
Menutup telinga dan mataku dengan hiburan pernuh arti
Kala tubuh merebah di waktu istirahat
Oh televisiku jangan lelah menemaniku
Melawan rasa jenuhku
Kipas angin maspion biru

Dear dunia apa kabarmu?
Sudah kembali tersenyumkah dan pulih dari rasa sakitmu
Di sore ini saat rebahan menanti waktu berbuka
Dunia, apa kau tahu betapa merindunya jiwa
Akan semilir angin di tepi pantai
Yang kini terganti oleh kipas angin maspion
Yang berputar sepanjang waktu
Walau tak menunjukan pilu
Dunia, apa kau tahu betapa merindunya pena
Menulis kisah kelabu dibawah pohon jambu ditemani si abu
Yang kini hanya kipas maspion  yang berderu
Menemani pena bercerita surga
Illahi berkata duniamu penuh nikmatKu
Saat sang katak bertasbih padaKu
Saat sang matahari sujud padaKu
Karena nafasmu adalah bukti cintaKu
Kipas angin maspion biru terus berderu
Menemani tasbihku padaMu
Handphone

Jika aku boleh merintih, maka aku merintih
Jika aku boleh mengeluh, maka aku mengeluh
Jika aku boleh sakit, maka merianglah aku
Jika aku boleh teriak, maka teriaklah aku
            Apa daya aku hanyalah Handphonemu
Yang selalu kamu gunakan sepanjang waktu
Yang selalu kamu genggam erat tanpa henti
Yang selalu kamu pencet pencet tanpa henti
Aku dan kamu selalu ada dalam surga rebahan
Sejak pagi sampai malam kita selalu bersama
Hanya toleran yang mengikat aku dan kamu
Baik saat lockdown saat ini maupun sebelumnya
            Aku dan kamu seperti simbiosis mutualisme
            Aku dan kamu seperti simbiosis komensalisme
            Aku dan kamu seperti simbiosis parasitisme
            Tiga simbiosis itulah yang membuat bersatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NASI BERKAT

                                              Taliwang, 28  Februari 2021 NASI BERKAT Karya : Hj. Endah Ekowati, S.Pd                   ...