Moderator : Om Jay
Nara Sumber : Aam Nurhasanah
Beliau sukses dialumni gelombang 12, saya dimasukkan oleh Omjay ke grup TIM OMJAY.
beliau bertugas menjadi moderator yang bertugas memandu acara dan meneruskan materi ke gelombang lain. Dari gelombang 12-16, saya masih bertahan membantu Omjay menjadi moderator. Sampai suatu malam ibu Hati memberikan apresisasi kepada saya untuk membuat buku tentang moderator tanpa membayar sepeser pun. Ibu Hati dari Penerbit Tata Akbar.
Beliau jadi ingat kalimat ini, jika kamu berbuat baik, maka kebaikan akan kembali kepadamu. https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2020/12/what-goes-around-comes-around.html
Ada yang bertanya kepada beliau, bu Aam dibayar berapa jadi moderator? Beliau menjawab, beliau mencari pengalaman, bukan cari bayaran. Sejak saat itu, tawaran jadi moderator silih berdatangan.
Ibu Hati dari Penerbit Tata Akbar memberikan apresiasi kepada saya, sungguh kesempatan yang luar biasa. Ini buku solo kedua saya, yang akan saya terbitkan di Penerbit Tata Akbar.
Ini merupakan pengalaman pertama beliau ikut kuliah via WA. Beliau pernah jadi nara sumber dan moderator via zoom. Menurut beliau, tentu tantangan via WA lebih berat dari pada zoom karena hanya mengandalkan tulisan atau suara. Bagaimana cara mengatasinya ?
Moderator online via WA malah lebih enak. Kita tidak harus selalu stand by di depan laptop. Bisa sambil tiduran dan bisa sambil jualan. Karena satiap malam saya jadi moderator sambil jaga toko. Biasanya, kalau narasumbernya kurang menarik, pertanyaan yang masuk akan sedikit. Namun, sebagai moderator kita harus bisa mengatasi masalah itu
Misalnya dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk mengulur waktu
Atau kita bisa minta narasumber untuk membagikan link youtube atau ppt
Pokoknya bagaimana kita bisa mengkondisikan kelas supaya tidak boring, merupakan tantangan tersendiri.
Moderator juga harus bekerja sama dengan narasumber untuk menghidupkan kelas.
Trik membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis adalah buat skala prioritas. Mana yang urgent, kita dahulukan. Atau bisa dengan menulis catatan kecil yang disimpan di sandal jepit. Saat kita akan pakai sendal jepit tersebut, kita pasti akan ingat tugas kita, dan tidak akan lupa jadwal kita. Cara terakhir buat pengingat di hape dan di tembok. Karena saya pelupa, saya tulis agenda saya setiap hari. Karena tidak mudah sebagai kepala sekolah, guru, ibu rumah tangga, penulis, untuk bisa membagi waktu hingga semua tugas bisa dikerjakan dengan tepat waktu.
Jika Anda penulis pemula, tulislah hal-hal yang ringan dulu.
1. Misalnya dengan menulis 3 alinea, pembuka, isi, dan penutup.
2. Amatilah di sekitar Anda. Jika Anda lihat somay, buatlah blog tentang somay.
Jika Anda melihat kucing, buatlah blog tentang kucing.
3. Begitu banyak hal yang bisa kita tulis, dan begitu banyak moment yang terlewat begitu saja.
4. Menulis itu mudah. Yang sulit adalah memulai. Jangan jadikan beban saat kita menulis.
Banyaklah membaca agar menambah pembendaharaan kosa kata kita.
5. Lapar membaca, akan membuatmu semakin gemuk menulis.
6. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, guru mulia karena karya.
7. Semoga dengan menulis antologi, dapat menjadi langkah Anda untuk menjadi penulis hebat di
masa depan. Tetaplah rendah hati ya. Jadilah gelas kosong yang mau belajar dengan siapa saja.
8. Saya sebagai narasumber dan sekaligus moderator izin pamit.
Mohon maaf apabila terdapat kekurangan baik kata maupun bahasa.
9. Tetap semangat yaa buat peserta yang sedang membukukan naskahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar