Taliwang, 4 Februari 2021
MERUBAH HAL KECIL AGAR POSITIF
Karya : Hj. Endah Ekowati
Sebuah kisah yang dialami
seorang guru cantik dari Jawa yang baru, bernama Melati. Melati hidup sendiri
di desa terpencil karena pengangkat PNS. Dia wanita berumur 21 tahun yang
mandiri dan idola di sekolah tersebut karena memang cantik. Beliau mengajar Kelas XII IPA mapel Matematika Wajib
dan Kelas XI IPA mapel Matematika. Sebagai seorang guru di SMA Negeri dipelosok
indah rasanya jika kita bisa menularkan ilmu dan siswa merespon dan dapat
menyelesaikan tugas dengan cepat.
Hari ini Ibu melati masuk
di kelas XII Ipa yang tinggal 18 anak karena dibelah menjadi dua kelas.
“Selamat pagi, anak-anak gimana kabarnya ?” sapa ibu
melati.
“Baik ibu, bagaimana dengan ibu ?” jawab siswa
serempak.
“Oke anak-anak hari ni kita belajar Pemusatan
Statistik yaa!” lanjut ibu Melati
“Coba sekarang, siapa yang tahu apa itu pemeusatan
data?” tanya ibu melati kemudian
Kelas diam tak ada yang
bicara entah apa yang menjadi perhatian mereka terhadap bu gurunya yang cantik.
Wajahnya kah ? , perkataannya kah? Atau pada materi yang sedang diajarkan bu
guru Melati? Remaja seumur mereka yang
menginjak 17 tahun, banyak hal yang harus diitanamkan pada mereka terutama
karakter Jujur, bertanggung jawab, disiplin, motivasi, toleransi, kerjakeras
dan sungguh-sungguh untuk mengurangi dampak globalisasi dan IT yang sudah
menjadi candu bagi generasi sekarang. Setiap hari mereka selalu berselancar
dengan gawai sepanjang waktu tanpa pendampingan dari orang tua mereka
masing-masing.
“Hello, Guys. Dimana ini suaranya bu guru tunggu ini”
sambung Ibu melati.
“Ngak tahu ibu Cantik” kata Wisma
“Mungkin, mencari rata-rata bu guru ?” jawab Husnul
anak yang ganteng dan menarik untuk ukuran anak generasi melinuim
“Yak, tepat sekali Husnul. Apalagi ? pancing Ibu guru
Melati.
“Modus , Median bu guru.” Kata widya
“Ya betul, Widya. Beri Up plos buat Husnul dan Widya.”
Sabil bertepuk angan memberi support pada dua siswanya yang bisa menjawab
pertanyaan.
Ibu Melati kemudian menjelaskan setelah menuliskan
data tunggal dan data majemuk di White Board
“Anak- anakku semua, pemusatan Data pada dasarnya
adalah membaca table frekuensi data dan melengkapi data untuk menentukan Mean.
Modus, median, Quarti, Desil dan Presentil.” lanjut ibu Melati menjelaskan
Pelajaran ini sebenarnya
sudah diberikan pada level SMP tetapi hanya data tunggal. Sekarang di SMA
dikembangkan ke data ganda yang terdapat istilah-istilah antara lain : Batas
bawah, batas atas, Tepi bawah, tepi atas, interval, Frekuensi Komulatif,
standart Deviasi, Histogram Poligon, table frekuensi. Karena Ibu Melati
menjelaskannya interaktif dan kreatif waktu tidak terasa selama dua jam berlalu
dan diakhir memberian Tugas Rumah selain pekerjaan sekolah yang langsung
dikumpulkan.
Dengan rasa sayang semua
siswa mengucapkan salam pada bu guru Melati yang akan beranjak meninggalkan
kelas.
“Oke anak-anak ku semua, tetap jaga protoKol
kesehatan: jaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.” Sambil
bergegas meninggalkan ruangan
“Assalamualaikum waromatullahi Wabarokatuh.” Ucap ibu
Melati.
Hari ini kegiatan sekolah berakhir sampai pukul 14.00.
Pulanglah ibu Melati di Kostnya.
Pengisi kekosongan waktu Ibu melati rajin mengikuti
pelatihan pelatihan Virtual di Hp sampai tengah malam kadang sehari biasa
mengikuti dua sampai tiga.
Sore pukul 16.30 tiba-tiba ada WA dengan nomor tidak
dikenal tapi ibu Melati buka juga karena penarasan. Hee ternyata dari anak
murid kelas XII Ipa yang tadi siang diajar.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ibu.” awal
WA
“Saya Husnul Wansyah,Ibu kelas 12 IPA.”berikutnya
“Maaf ya Ibu, boleh ngak ibu bantu saya dengan memberi
materi pelajaran buat saya 1 dalam 1 hari ?” lanjut
Husnul
“Ini ibu biar buat patokan saya. Soalnya mau focus
siapa tau mau ambil jurusan matematika.”
“Mohon bantuannya ngih ibu.”
“Soalnya saya bingung mau mulai dari mana belajarnya.”
diakhir WA Husnul
“Oke nanti yaa.” Jawab ibu Melati di WA sambil diberi
tanda jempol tiga buah
“ Ya ibu, makasih” jawab Husnul
“Mohon bantuanya.” Lanjut Husnul
Dari sini Ibu melati terasa Bahagia ternyata masih ada
yang membutuhkan pelajarannya dan merasa tersanjung karena dia berani meminta
dengan sunggung-sungguh. Hal ini yang dia ingin selama ini mendidik dengan
penuh kasih sayang tetap menjaga jarak antara guru dan murid tetapi anak merasa
nyaman dan berani meminta. Ini sebuah kado yang terindah baginya selama
mengajar di SMA Negeri ini baru satu anak yang berani WA dia dengan hal yang
positif dan untuk masa depan.
Tanpa piker Panjang Ibu melatih membuatkan materi yang
dari sore sebenarnya dia siapkan untuk pertemuan berikutnya dan membuat soal
Penilaian Akhir Semester
Pukul 19.00
Materi tentang Statistik langsung di kirim di WA pribadi Husnul.
“Dicoba soalnya ngih. Ada dibawah, kerjakan dibuku ,
photo dan kirim ke WA bu guru” pesan Ibu Melati.
“Makasih, Ibu.” Diakhir dengan tanda Love merah
“Ini saya langsung saya kerjakan Ibu Cantik.” mulai
Modus ini anak piker bu guru Melati.
Terus chat WA berlanjut. Semoga hal kecil bisa merubah
hal besar dan menjadikan generasi yang berpotensi dimasa generasi Revolusi 4.0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar