Jumat, 19 Februari 2021

TANTANGAN JADI GURU INSPIRATIF NASIONAL


                                           


Taliwang, 17  Februari 2021


Tantangan Jadi Guru Inspiratif  Nasional

Karya : Hj. Endah Ekowati, S.Pd

Menjadi seorang Ibu suatu menjadi suratan takdir bagi seorang istri yang yang mengabdi pada suami dan menjaga anak-anaknya selama badan dikandung badan, tapi sebagai seorang wanita yang bekerja adalah suatu tuntutan yang dapat membantu meringankan beban suami dalam menambah kebutuhan sehari hari. Kesimbangan dalam mengerjakan keduanya adalah sebuah tantangan tersendiri dari saya untuk selalu berusaha tidak memberi beban kepada suami. Di antara sela-sela dua tugas tersebut diatas selalu saya utamakan untuk tetap berkarya memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang terkasih dan tercinta yang berada dianatra kita dimanapun dalam kondisi apapun dan bagaimana apapun.

Biasanya yang selalu merupakan kendala utama dalam membuat karya dan prestasi adalah kesibukan diri sendiri dan keluarga yang belum biasa mengatur waktu dan melakukan kesimbangan itulah yang terjadi pada saya sejak dulu sampai sekarang.  Mengapa hal ini terjadi yang pasti karena keluarga memang yang harus diutamakan   dan segalanya bagi saya.

Untuk apa kita berjuang, untuk apa kita berkeringat diluar , untuk apa kita berimpi kalau bukan mencari ridho NYA melalui wadah yang disebut keluarga. Menulis ini pun di sela- sela melayani kebutuhan isi rumah alias keluarga,  saya paksakan harus selesai menulis kisah inspiratif ini karena dateline Sabtu 22 Agustus 2020.

Baiklah saya mulai dari titik awal saya menginjakkan diri di dunia pendidikan pada tahun 1985   lulus dari D2 IPA angkatan 83 saya langsung ditempatkan di SMPN Babadan Ponorogo sebagai CAPEG kemudian 2 tahun berikutnya jadilah saya apatur negara dengan sebutan PNS. Alhamdulilah semua saya lakukan untuk membanggakan Orang tua saya yang menginginkan saya menjadi pelayanan negara seperti yang dikerjakan bapak saya sebagai DANPOM Polisi Militer di Ponorogo. Saat itu menjadi anak aparat militer penuh dengan pendidikan yang Tangguh , tanggung jawab , pekerja keras dan disiplin serba tertib dan teratur mulai dari ibadah sekolah dan istirahat. Dan ini berdampak sampai saya bekerja paling rajin selalu tepat waktu. pekerja keras , bertanggung jawab serta disiplin selalu ada dalam benak dan perilaku saya akibat didikan Orang tua. Kemudian tahun 1987 saya menikah dengan teman kuliah jurusan Matematika yang bernama Drs. H. Kukuh Guntoro yang juga seorang Kepala Sekolah , Guru Matematika,, Owner Bimbingan Belajar dan Kursus Training Guru Progressio di Taliwang -KSB-NTB Sekarang. Dengan saya menikah maka lengkaplah sudah ibadah saya sesuai anjuran Allaah SWT. Pada tanggal 5 Mei 1988 lahirlah anak pertama saya yang bernama Halintar Graha Dewangga Putra ( Putra yang diharapkan menjadi pasukan terdepan dalam memberantas kefakiran). Selama tiga tahun pernikahan kami hidup terpisah saya di Dolopo dengan anak pertama saya dan Orang tua saya, sedangkan suami bekerja sebagai guru di Surabaya tapi tetap setiap sabtu suami pulang Dolopo.

Pada Awal tahun pelajaran 1989 saya akhirnya dapat pindah kerja mengikuti suami di SMPN 21 Surabaya  dan ngontrak rumah kecil di Wonokroko SS- Surabaya. Dari disinilah perjuangan hidup mulai saya rasakan mulai dari repotnya mencari pembantu, mencari tambahan ekonomi, mencari kerjaan sebagai penjahit baju dan kadang les private. Istilah kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala karena sibuknya melayani kepentingan dan kebutuhan keluarga. Surabaya adalah tempat dimana kami berdua mencari rejeki dari pagi sampai malam secara bergantian sehingga anak tidak terabaikan. Di sela-2 kesibukan saya selalu membawa bacaan sebagai pengisi waktu di bus, angkut dan sambil menunggu mengajar. Tahun 1991 saya lulus D3 Fisika program penyetaraan yang diadakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru yang harus S-1  saat itu. Di tahun ini pula bulan November tgl 29 lahirlah anak kedua kami dengan nama Hagiga Anugrahani Dewanggi Putri ( Putri yang diharapkan menjadi pasukan yang bisa memberikan kekayaannya untuk pengikutnya). Aamiin

Kegiatan Rutinitas kesibukan mengajar dan menjahit serta sebagai ibu tangga tetap saya lakukan karena kebutuhan yang terus bertambah dan lebih komplek masalahnya biasa karena hidup di Kota. Benar kata orang banyak anak banyak rejeki, Setelah 5 bulan melahirkan saya di tawari mengajar Fisika di SMP Khadijah dan sebagai pengurus panti Asuhan Khodijah dibidang pendidikan dengan memberi private anak panti pelajaran IPA dan suami saya memberi pelajaran Matematika. Alhamdulilah penghasilan bertambah sejak saat itu.

Pada tahun 1996  Dosen suami saya menawari pekerjaan di Freport Timika Irian Jaya sebagai tenaga Guru , maka kami berdua mengikuti test seleksi rekrutmen awal nya memang iseng-2 dan tidak berharap ke terima  karena di Surabaya kami sudah enak dan mapan walaupun masih sebagai Kontraktor alias Kontrak setiap tahun . Setelah 3 bulan test datanglah panggilan untuk berangkat ke Timika Irian Jaya untuk bergabung dengan Yayasan Pendidikan Kuala Kencana nanti pada awal tahun pelajaran 1996-1997 disinilah timbul masalah baru yang tidak saya perhitungkan. Salah satu masalah tersebut adalah saya PNS artinya saya harus tinggalkan dan harus mengecewakan Orang tua saya yang telah mengkuliahkan saya dan berharap saya tetap jadi pegawai negeri sipil. Kedua 2 anak saya masih kecil- kecil ( 10 th dan 5th ). Tapi mengingat keunggulan kalua saya berangkat saat itu adalah benefit dan salary yang diberikan menang 12 kali lipat yang saya dapat di surabaya dari pagi sampai malam.

Di Kuala Kencana kami dapat fasilitas perumahan, dana kesehatan dan jaminan lain yang bermanfaat bagi keluarga kami di masa depan dan tentunya Salary yang menarik.

 

Tepat bulan juni 1996 kami berangkat ke Timika dengan hanya membawa baju yang kami susun dalam 3 koper dengan sebuah impian Insha Allaah bisa membanggakan Orang tua kelak dan memhuat mereka selalu tersenyum. Wow…  diluar expektasi kami disini semua sudah lengkap yang kami butuhkan mulai dari rumah tinggal di komplek perumahan mewah yang sudah lengkap isinya serta ber AC dan tidak ada nyamuk walaupun kami berada di keliling hutan belantara yang tertata rapi . Judulnya Kota Kuala Kencana ini di tengah hutan yang sangat indah pemandangannya dan tidak ada kabel listrik bergelantungan tapi semua tertanam di tanah.  Alhamdulilah dalam 3 tahun perjalanan hidup kami di sini kami bisa membeli sebuah rumah Surabaya, mobil, apartemen sawah ladang walaupun kecil tapi bermanfaat bagi kelangsungan hidup anak-anak kami kelak.

Benar sekali kerja keras dan niat yang tulus mengabdi untuk bangsa dan negara dimana pun berada berbuah manis bagi kami. Kami berdua diajak berpindah unruk membuat sekolah baru di Benete - Sekongkang - KSB- NTB milik  PT.Newmont Nusa Tenggara yang juga bergerak di bidang pertambangan. Ini membuat kami harus berpikir kembali karena di Kula Kencana ini sebenarnya sudah nyaman dan sudah matang kehidupan kami tapi mengingat sebentar lagi anak pertama saya mau SMP terus SMA sedangkan di Irian jaya untuk mencari sekolah yang bagus sangat susah sedangkan PT. Freport hanya menyedikan sekolah untuk anak karyawan sampai SMP saja. Pilihan pindah sangat tepat saat itu selain untuk mendekati wilayah Jawa lagi dan dapat ditempuh dengan mudah pakai mobil serta pesawat akan sangat murah. Jika saya menetap di Irian Jaya jika mengunjungi anak harus naik pesawat satu orang PP sekitar 3jt. Dengan segala pertimbangan dan pemikiran akhirnya kamipun pindah di bulan November 1999. Sempat kita istirahat sebulan di rumah Surabaya baru berangkat ke Lombok pada bulan berikutnya memang begitu aturannya jika kita pindah perusahaan agar tidak ada unsur ambil paksa karyawan atau cabut karyawan perusahaaan lain.

Hotel Lomhok Raya tempat pertama kita ditraining dengan berbagai ilmu keguruan dari pakar pakar pendidikan yang kemudian ini yang membuat saya suka menulis. Sempat anak pertama saya sekolah di SMPN 15 Mataram selama satu bulan agar tidakketinggalan sekolahnya dan anwk kedua saya di SDN 1 Cakra Mataram dengan bapak Satpam Hotel sebagai ojek antar jemput mereka karena memang kita berangkat hanya baww baju seperti saat ke Freport Irian Jaya.

Desember 1999 kami dengan 25 guru baru lainnya diberangkatkan ke TKP  yaitu pemukiman Buin Batu Sekongkang- Sumbawa Barat- NTB  disini kami diberikan perumahan beserta isinya, antar jemput rumah sekolah rumah dengan mobil atau bis bagi anak-2 murid. Tidak jauh berbeda dengan PT. Freport

Tahun 2000 sekolah kami mungkin hanya 30 siswa mulai dari TK- SMP tapi sekarang sudah 250 lebih peserta didiknya. Pada tahun 2009 saya lulus S-1 di STKIP Hanzanwadi Selong- Mataram ini di biayai oleh perusahaan yaitu PT. Nwemont Nusa Tenggara karena setiap guru harus minimal S-1.  Sejak lulus itu saya bisa dapat mengikuti test sertifikasi pendidik pada tahun 2010 dan lulus. Sehingga tunjangan sertifikasi pun mulai saya dapat pada tahun 2010 selain mendapat gaji dari perusahaan kami.  Disini kami diberikan banyak pelatihan dengan dua cara yaitu  ke luar dari  site( pergi pelatihan di Jakarta, Surabaya, yogjakarta, Bali) atau mendatangkan pakar dari luar. Disekolah ini mulai belajar mengeloha kurikulum sendiri yang cocok serta diajak untuk membuat pembelajaran yang berbeda dengan sekolah negeri yaitu mengacu pada pembelajaran proses yang menjadi penilaian akhir siswa yaitu portofolio, Conference, Presentasi di tengah semester di depan guru dan irang tua mading-2 dengan menjelaskan hasil kerjanya secara mandiri juga diakhir semester.

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum IBO untuk TK SD kelas 1-5 , Kurikulum 2013 untuk kelas 6 dan kelas 9 sehingga mereka mengikuti Ujian nasonal serta mempunyai ijazah seperti sekolah negeri, serta kurikulum Cambridge unruk kelas 7-8. Saya selaku pendidik banyak mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan ini menjadi nara sumber belajar dan inspirasi saya dalam memhuat kreatifitas pembelajarann yang sering saya tuangkan dalam pembuaran PTK saya selama ini. Tahun 2017 saya mengundurkan diri sebagai guru di SMP Buin Batu sebagai guru Matematika karena ada tawaran yang menarik dari pihak perusahaan baru kami yang telah pembeli PT. Newmont Nusa Tenggara yaitu PT. AMNT . Adapun Tawaran tersebut antara lain: guru diatas usia 50th bisa mengajukan pensiun, maka saya ambillah Tawaran tersebut dengan kompensasi yang bermanfaat bagi keluarga kami tentunya serta sebagai tabungan kami.

Tidak berhenti disini saja petualangan saya mengajar, hal ini  karena kami memiliki sertifikasi pendidik maka saya mencoba mengabdj di sekolah negeri dan Alhamdulilah saya disambut baik oleh kepala sekolah SMPN 1 Sekongkang sebagai sekolah induk saya dan Kepala sekolah SMAN 1 Sekongkang sebagai sekolah MOU saya juga menyambut dengan baik kedatangan saya mengajar di sana. Saya mengajar kembali tepat 1 Agustus 2017 sampai sekarang. Di sekolah ini saya mendapatkan dukungan dan support untuk mengikuti lomba lomba guru dan menggiatkan lomba-lomba peserta didik. Dan Alhamdulilah dari lomba lomba yang saya ikuti memperoleh hasil sebagai berikut :

 

1. Sebagai juara 3 guru berprestasi tingkat Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2018

2. Sebagai Motivator tertua di lomba PTK DRD KSB jenjang SMP tahun 2018

3. Sebagai juara 3 guru berprestasi Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2019

4. Sebagai Juara 1 di lomba PTK DRD KSN Jenjang SMP-SMA

5. Sebagai juara Guru Inspiratif Nasional dalam rangka HUT PGRI 74th dan mengikuti upacara Nasional HUT PGRI di Jakarta serta diberi Hadiah oleh Bupati KSB

Demikian kisah nspiratif saya sebagai pendidik yang harus terus mencari ilmu dan pengalaman dimanapun kita berada, serta harus tetap berkreasi untuk mengembangkan sayap kita lepas terbang dan melayang mengejar impian kita selamanya, forever, untuk kepentingan generasi era revolusi 4.0 .  Di era pandemi virus corona covid 19 ini pesan saya  tetaplah menjaga protocol kesehatan yaitu : tetaplah jaga jarak, pakai masker , cuci tangan dengan sabun dan tetap dirumah dengan aktifitas mengikuti pelatihan virtual, penulisan artikel, buku , pembelajaran daring, menyelesaikan pekerjaan rumah masak mencuci menyetrika bersih- bersih rumah dan yang paling penting lagi olah raga serta ibadah Bersama keluarga. Karena hanya Allaah yang mengatur kehidupan kita mari kita selalu bersandar kepada Allaah SWT. Aamiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NASI BERKAT

                                              Taliwang, 28  Februari 2021 NASI BERKAT Karya : Hj. Endah Ekowati, S.Pd                   ...