" NYALE " DI PANTAI SEKONGKANG
Karya : Hj. Endah Ekowati, S.Pd
Kami bersyukur karena ternyata, semakin mendekati pantai, jalan setapak itu pun semakin ramai. Saya sendiri sedikit takjub, belum pernah saya lihat pantai Tropi seramai ini. Kendaraan berderet-deret di pinggir pantai yang tidak dilengkapi tempat parkir ini. Tidak hanya penduduk desa saja yang datang, tapi juga pengunjung dari luar daerah, hingga turis-turis asing. Saya tidak menyangka acara menangkap nyale di sini ternyata cukup populer.Nyale keluar tidak setiap hari hanya pada waktu-waktu tertentu biasanya pada awal bulan Februari akan muncul adapun bentuk nyale seperti cacing berwarna hijau atau biru. Nyale bisa diambil dengan jaring atau dengan sekop atau dengan tangan kemudian di tampung di baskom ataupun ember. Biasanya mereka pergi malam dan pulang menjelang siang hari.
Nama pantai Putri Nyale diambil dari legenda Putri Mandalika yang berubah menjadi Nyale atau cacing. Dikisahkan, dahulu kala hidup seorang putri bernama Putri Mandalika.Putri Mandalika dikenal sebagai seseorang yang memiliki paras cantik dan baik hati. Karena semua keistimewaannya, ia dilamar oleh banyak pangeran dan pemuda. Sang Raja pun meminta Putri Mandalika untuk memilih lamaran siapa yang akan diterima. Ia pun pergi bersemedi untuk memilih yang terbaik dari semua lamaran yang datang. Sampai lah pada keputusan. Ia meminta semua orang, termasuk pangeran dan pemuda yang melamarnya berkumpul di pantai Putri Nyale yang juga dikenal sebagai pantai Seger (kuta Lombok).
Ia berdiri di atas batu besar dan menyampaikan beberapa kata. Dalam ucapannya, ia berharap agar tidak ada perpecahan atau peperangan karena memperebutkan dirinya. Mereka yang mencarinya justru menemukan cacing berwarna-warni yang diberi nama Nyale. Cacing tersebut dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika yang hilang.
Dari kisah itu, penduduk sekitar akhirnya selalu melaksanakan acara Bau Nyale. Acara tersebut diperingati dengan mencari cacing pada tanggal 20 bulan 10 pada penanggalan suku Sasak atau hari di mana sang Putri hilang di laut.
Untuk mengingat terus amanat legenda Putri Mandalika untuk rela berkorban, dibangun sebuah monumen yang menggambarkan kejadian sang Putri berdiri di atas batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar